Pernahkah sahabat KMU mendengar tentang Sjogren’s Syndrome? Nama penyakit ini memang terdengar cukup asing bagi sebagian besar orang. Sjogren’s Syndrome adalah jenis penyakit yang umumnya berlangsung lama atau sifatnya kronis.
Tidak banyak orang yang menyadari bahwa dirinya terkena Sjogren’s Syndrome, namun biasanya mengalami gejala-gejala umum tertentu. Sebelum memahami gejala-gejalanya, simak dulu pemahaman dasar tentang penyakit ini ya.
Daftar Isi
Apa Itu Sjogren’s Syndrome?
Dalam dunia medis, Sjogren’s Syndrome adalah sejenis penyakit autoimun yang menyerang kelenjar penghasil air mata dan air liur. Selain kelenjar air mata dan air liur, tidak menutup kemungkinan sindrom ini akan menyerang bagian-bagian dalam tubuh lain seperti ginjal, kulit, sendi dan lain-lain.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, Sjogren Syndrome adalah penyakit yang bersifat kronis sehingga tidak bisa disepelekan. Bahkan jika kondisi pasien sudah memburuk karena tidak adanya penanganan, maka hal tersebut bisa menyebabkan kebutaan.
Seseorang yang menderita Sjogren’s Syndrome biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu penderita Sjogren’s Syndrome primer dan sekunder. Kedua jenis Syndrome ini sebenarnya sama, namun sumber pengaruh kemunculan berbeda.
Pada Sjogren’s Syndrome biasanya muncul tanpa adanya komplikasi autoimun lain. Sebaliknya, Sjogren’s Syndrome muncul saat penderita mengalami komplikasi autoimun lain seperti Rheumatoid Arthritis, Lupus, dan lain sebagainya.
Hal-hal Yang Menyebabkan Sjogren’s Syndrome Adalah
Sjogren’s Syndrome adalah salah satu jenis gangguan mata, mengingat gejalanya yang menyerang kelenjar produksi air mata. Saat seseorang memiliki riwayat autoimun, maka sistem kekebalan tubuhnya akan menyerang sel-sel sehat. Sel-sel sehat yang diserang imunitas tubuh ini terjadi pada kelenjar produksi cairan.
Baca juga:
Musim Hujan, Waspadai 3 Jenis Penyakit Mata ini
Computer Vision Syndrome dan Pencegahannya
Bahaya Computer Vision Syndrome dan Penyebabnya
Hal inilah yang menjadi sebab utama kemunculan Sjogren’s Syndrome. Namun penyebab utamanya ini tentu juga dipicu oleh penyebab-penyebab lainnya.
Beberapa hal yang dapat memicu adanya Sjogren’s Syndrome adalah seperti:
- Faktor Genetik
Faktor genetik bisa menjadi pemicu utama mengapa seseorang bisa mengalami Sjogren’s Syndrome. Gen yang dimaksud ini adalah gen yang rentan terhadap adanya kondisi autoimun.
Adanya riwayat keluarga yang memiliki autoimun juga berpotensi menjadikan seseorang terkena sindrom ini.
- Kadar Hormon Rendah
Kadar hormon yang dimaksud di sini adalah hormon Estrogen dan Progenteron. Saat kedua hormon ini memiliki kadar yang rendah maka seseorang bisa terkena resiko Sjogren’s Syndrome.
Biasanya orang yang mengalami kadar hormon Estrogen dan Progenteron rendah dan mengakibatkan Sjogren’s Syndrome adalah penderita Perimenopause atau yang biasa dipahami dengan pola haid tidak teratur.
- Adanya Infeksi Virus dan Bakteri
Infeksi virus maupun bakteri bisa menjadi sebab timbulnya Sjogren’s Syndrome. Salah satu contoh virus yang bisa menyebabkan sindrom ini adalah HCV atau biasa dikenal Hepatitis C. Sedangkan contoh bakteri yang bisa menimbulkan sindrom ini adalah seperti Helicobacter pylori.
- Gangguan Sistem Saraf
Utamanya pada saraf yang berkaitan langsung dengan produksi air liur dan air mata, jika mengalami gangguan maka bisa muncul Sjogren’s Syndrome. Selain gangguan sistem saraf ini, stress yang berlebihan juga bisa memicu timbulnya sindrom Sjörgren karena berkaitan dengan gangguan sistem endokrin.
Tanda dan Gejala Sjogren’s Syndrome
Seperti halnya penyakit mata atau gangguan organ tubuh lainnya, kemunculan Sjogren’s Syndrome juga diawali dengan beberapa tanda atau gejala sehingga dokter mata bisa memberikan diagnosa terkait sindrom ini.
Di antara gejala yang banyak timbul karena adanya Sjogren’s Syndrome adalah:
- Munculnya rasa gatal dan terbakar pada mata.
- Kelopak mata mengalami pembengkakan yang diiringi rasa nyeri dan kemerahan.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Ada rasa seperti mata berpasir.
- Pandangan menjadi kabur.
- Mata terasa lelah dan munculnya kotoran mata yang lengket dan kering.
Salah satu tanda adanya Sjogren’s Syndrome adalah mata menjadi kabur. Namun mata kabur ini tidak selalu menjadi gejala utama Sjogren’s Syndrome. Seperti halnya Katarak dan mata minus juga mengalami gejala ini.
Maka langkah terbaik untuk mengenalinya adalah dengan memperhatikan tanda atau gejala lain yang mengiringinya. Selain itu jangan lupa untuk konsultasi dokter mata agar dapat dipastikan diagnosanya.
Baca juga:
Operasi Katarak Gratis di RS dan Klinik Mata KMU
Tips Sehat Pada Mata Yang Melihat Monitor Terlalu Lama
Selain gejala di area mata, penderita juga kerap kali mengalami gejala pada area mulut atau bibir seperti:
- Bibir terasa kering dan munculnya tanda kulit pecah-pecah di sekitar sudut mulut.
- Ada rasa seperti kapas dalam mulut.
- Tenggorokan terasa susah menelan makanan, utamanya pada jenis makanan kering. Sehingga seringkali butuh banyak minum untuk membantu menelan makanan.
- Gangguan kemampuan mengecap yang berujung perubahan rasa makanan pada lidah.
- Suara menjadi parau hingga bisa lebih parah seperti kesulitan bicara.
- Timbulnya beberapa masalah mulut seperti sariawan, gigi rusak, gusi bermasalah, dan lain-lain.
Sjogren’s Syndrome Bisa Sembuh?

Untuk metode kesembuhan secara total pada jenis sindrom Sjogren sejauh ini belum ada penelitian yang pasti untuk menyembuhkannya. Meski begitu dokter memiliki beberapa metode untuk menangani permasalahan yang muncul akibat adanya sindrom ini.
Beberapa metode yang biasa dilakukan dokter ini adalah seperti pemberian obat khusus untuk mengatasi gejala yang timbul pada mata dan mulut.
Selain pemberian obat, ada juga dokter yang memberikan tindakan operasi dengan kondisi tertentu. Tindakan operasi yang dilakukan tentu berbeda dengan tindakan operasi Katarak yang berkaitan dengan lensa.
Baca juga:
Tindakan Koreksi Lasik Pada Gangguan Refraksi
Gangguan Kelopak Mata dan Tujuan Operasi Kelopak Mata
Pada operasi Sjogren’s Syndrome ini dokter akan menutup saluran air mata sehingga produksi air mata akan tersimpan lebih banyak dalam mata. Pencegahan dan penanganan mandiri melalui gaya hidup yang sehat juga perlu dilakukan agar gejala Sjogren’s Syndrome tidak semakin parah.
Tonton juga video yang berkaitan dengan edukasi gangguan mata seperti di bawah ini: