Konjungtivitis Gonore_ Penyebab, Gejala dan Penanganannya

Konjungtivitis Gonore: Penyebab, Gejala dan Penanganannya

Konjungtivitis Gonore adalah infeksi pada Konjungtiva mata yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae, yang sama dengan bakteri penyebab gonore, salah satu infeksi menular seksual yang paling umum. Penanganan Konjungtivitis Gonore biasanya melibatkan pemberian antibiotik dan obat tetes mata yang diresepkan oleh dokter. Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter mata jika mengalami gejala Konjungtivitis Gonore untuk mendapatkan terapi yang sesuai dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Tenang aja sahabat KMU, dalam artikel kali ini kami akan membahas lebih dalam tentang penyebab, gejala, dan penanganan Konjungtivitis Gonore untuk membantu kalian memahami dan mengatasi kondisi ini dengan lebih baik.

Mengenal Konjungtivitis Gonore

Pengertian Konjungtivitis Gonore

Konjungtivitis Gonore sendiri termasuk kedalam bakterial Konjungtivitis, kondisi ini juga merupakan kegawatdaruratan pada mata yang seringkali menyebabkan luka pada Kornea hingga menyebabkan kebutaan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Konjungtivitis Gonore adalah infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae, yang juga menjadi penyebab penyakit menular seksual gonore atau GO. Bakteri ini dapat menyerang berbagai bagian tubuh termasuk alat vital, rektum, tenggorokan, dan tentu saja mata. Infeksi pada mata ini dikenal sebagai Konjungtivitis Gonore, yang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi yang baru lahir. 

Pada bayi, infeksi ini disebut Oftalmia Neonatorum, yang biasanya terjadi ketika bayi terpapar bakteri saat melewati jalan lahir ibu yang terinfeksi. Oftalmia Neonatorum dapat menyebabkan gejala serius seperti kemosis berat, sekret mata yang purulen, dan bahkan ulkus serta perforasi bola mata. Penderita gonore pada umumnya akan mengalami gejala seperti keluarnya cairan abnormal dari kelamin, baik berupa keputihan pada wanita maupun cairan dari penis pada pria. Meskipun infeksi mata ini terdengar menakutkan, penanganan yang tepat dengan antibiotik dan pengawasan medis dapat membantu mengatasi dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Menjaga kebersihan dan segera memeriksakan diri ke dokter jika terdapat gejala-gejala tersebut sangatlah penting untuk kesehatan mata Anda.

Baca juga:
Operasi Katarak
Lasik
Konjungtivitis, Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan

Penularan dan Faktor Resiko

Faktor Resiko Penularan Konjungtivitis Gonore

Konjungtivitis Gonore merupakan infeksi mata yang ditularkan melalui kontak antara mata dengan sekresi genital yang terinfeksi dari seseorang yang menderita gonore. Infeksi ini sering terjadi pada bayi baru lahir yang terpapar bakteri selama proses persalinan dari ibu yang terinfeksi. Namun, konjungtivitis gonore juga dapat menyerang orang dewasa melalui kontak langsung dengan cairan infeksius selama aktivitas seksual, atau secara tidak langsung melalui transmisi manual atau penggunaan benda yang terkontaminasi. Meskipun penularan tidak langsung jarang terjadi, bakteri Neisseria Gonorrhoeae tidak dapat bertahan hidup lebih dari beberapa menit di luar tubuh manusia.

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya konjungtivitis gonore antara lain:

  • Proses persalinan: Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi gonore berisiko tinggi terpapar bakteri selama kelahiran.
  • Hubungan seksual tanpa pengaman: Berhubungan seksual tanpa kondom meningkatkan risiko tertular gonore.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi.
  • Riwayat penyakit mata: Memiliki riwayat penyakit mata dapat meningkatkan risiko terkena konjungtivitis.
  • Riwayat infeksi menular seksual: Individu dengan riwayat infeksi menular seksual lebih rentan terhadap infeksi ulang.

Tanda & Gejala

Konjungtivitis gonore adalah infeksi yang menyerang konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Gejala konjungtivitis gonore dapat bervariasi tergantung pada individu dan tingkat keparahan infeksinya. Beberapa tanda dan gejala yang sering muncul antara lain:

  • Mata Merah: Mata merah dapat terjadi karena pelebaran pembuluh darah pada konjungtiva dan terlihat teriritasi.
  • Perlengketan Konjungtiva: Konjungtiva yang terinfeksi dapat menempel satu sama lain, menyebabkan sensasi seperti ada yang mengganjal di mata.
  • Bengkak pada Kelopak Mata: Infeksi sering menyebabkan kelopak mata menjadi bengkak dan merah.
  • Cairan Nanah: Salah satu tanda khas konjungtivitis gonore adalah keluarnya cairan nanah dari mata, yang bisa membuat mata lengket terutama setelah bangun tidur.
  • Nyeri pada Bola Mata: Penderita mungkin merasakan nyeri atau ketidaknyamanan di bola mata.
  • Pembengkakan Kelenjar Limfe: Pembengkakan kelenjar limfe di area depan telinga (preauricular) bisa terjadi sebagai respons tubuh terhadap infeksi.
  • Mengenai Kedua Mata: Infeksi ini sering kali menyerang kedua mata secara bersamaan.

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
Waspada Konjungtivitis Menular, Kenali 8 Gejalanya!

Komplikasi Jika Tidak Segera Ditangani

  • Luka pada Kornea: Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan luka pada Kornea mata, yang dapat mempengaruhi penglihatan.
  • Infeksi dalam Bola Mata: Penyebaran infeksi ke dalam bola mata dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut dan komplikasi serius.
  • Kebutaan: Selain Katarak, jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik, Konjungtivitis Gonore juga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sangat penting untuk segera melakukan konsultasi dokter mata. Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius dan mempercepat proses penyembuhan.

Cara Penanganan

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kondisi ini:

1. Pengobatan Konjungtivitis Gonore

Pengobatan Konjungtivitis Gonore

  • Membersihkan Kotoran Mata: Rutin membersihkan kotoran mata dengan cairan infus saline membantu mengurangi iritasi dan mempercepat penyembuhan.
  • Salep Mata Antibiotik: Pemberian salep mata antibiotik membantu mengatasi infeksi bakteri dan mengurangi gejala seperti kemerahan dan nanah.
  • Antibiotik Intravena: Jika kondisi parah, pemberian antibiotik melalui infus intravena mungkin diperlukan. Pasien harus dirawat inap untuk pemantauan lebih lanjut.
  • Pemeriksaan HIV, Klamidia, dan Sifilis: Konjungtivitis Gonore sering terjadi bersamaan dengan infeksi lain. Pemeriksaan ini membantu mengidentifikasi co-infeksi dan memastikan penanganan yang tepat.

2. Langkah Pencegahan

  • Hindari Hubungan Seksual Sembarang: Menghindari hubungan seksual dengan orang yang bukan pasangan sah (suami/istri) dapat mengurangi risiko penularan infeksi.
  • Skrining dan Terapi pada Ibu Hamil: Ibu hamil harus menjalani skrining dan mendapatkan terapi jika memiliki penyakit menular seksual untuk mencegah penularan pada bayi yang baru lahir.
  • Obat Tetes Mata atau Salep Mata untuk Bayi Baru Lahir: Bayi yang berisiko terinfeksi harus diberikan obat tetes mata atau salep mata sebagai tindakan pencegahan.

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Konsultasi Dokter Mata Yuk

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala atau memiliki faktor risiko Konjungtivitis Gonore, sangat penting untuk segera lakukan konsultasi dokter mata. Menjaga kesehatan mata adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Dokter mata dapat memberikan diagnosis yang tepat dan meresepkan pengobatan yang efektif untuk mengatasi infeksi ini. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis, karena penanganan yang cepat dan tepat dapat membuat perubahan besar bagi kesehatan mata Anda. Yuk kita jaga kesehatan mata kita bersama demi penglihatan yang jernih dan nyaman!

Sumber: dr. Denisa Rosati, Sp.M., M.Ked.Klin.

Tonton juga video menarik lainnya seputar kesehatan mata lainnya disini!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *