Penyakit Katarak merupakan penyakit yang membuat lensa mata menjadi keruh sehingga penglihatan penderita menjadi buram atau nampak berkabut. Penyakit ini merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Data dari WHO menunjukkan bahwa lebih dari 17 juta orang di dunia menderita kebutaan penyakit tersebut.
Apabila sahabat KMU merasakan penglihatan berkabut dan buram segeralah untuk menghubungi dokter mata, karena bisa jadi itu merupakan tanda awal mata Katarak. Nah pada kesempatan saat ini akan mengulas mengenai definisi, penyebab, gejala dan cara menyembuhkan Katarak. Simak penjelasan berikut ini!
Daftar Isi
Apa Itu Katarak?
Katarak adalah kondisi dimana lensa kristalin di dalam mata menjadi keruh, sehingga menghalangi cahaya yang masuk dan membuat penglihatan menjadi buram atau berkabut. Gangguan penglihatan yang satu ini sebenarnya cukup umum terjadi, terutama di kalangan orang tua atau lansia.
Ketika usia sudah diatas 50 tahun dan sudah usia tersebut telah memasuki lanjut usia dimana pada usia tersebut sangat rentan untuk mengalami Katarak . Pada usia tersebut mengalami penggumpalan protein pada lensa mata sehingga menyebabkan lensa menjadi keruh dan penglihatan menjadi buram dan berkabut.
Maka dari itu penting bagi para lansia untuk selalu mengontrol kesehatan mata mereka dengan rutin untuk melakukan pemeriksaan mata yang bertujuan untuk deteksi lebih awal bila mengalami gejalanya dan penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Baca juga:
– Ketahui 4 Jenis Vitamin Untuk Mata Katarak Ini!
– 6 Persiapan Operasi Katarak: Apa Saja Yang Perlu Kalian Perhatikan
Penyebab Katarak
Penyebab Katarak yang paling utama adalah karena faktor penuaan sehingga sangat rentan para lansia mengalami kekeruhan pada lensa mata yang disebabkan oleh penggumpalan protein pada lensa mata akibat penurunan fungsi dari lensa mata. Namun, ada beberapa penyebab lain kekeruhan pada lensa mata, antara lain :
- Kebiasaan Merokok : Kebiasaan merokok dapat mengurangi cadangan antioksidan di mata, memicu oksidasi lensa, dan menyebabkan penumpukan pigmen yang membuat lensa mata menjadi kekuningan. Akibatnya, Katarak bisa lebih cepat timbul pada perokok.
- Kelainan Bawaan : keruhnya lensa mata bisa terjadi pada bayi baru lahir akibat Gangguan pada proses perkembangan embrio atau kelainan kromosom yang di kenal dengan Congenital Cataract
- Trauma Mata : gangguan pada struktur lensa mata akibat trauma dapat menyebabkan perubahan yang mengganggu keseimbangan lensa mata, sehingga lensa menjadi keruh.
- Penyakit Sistemik : Diabetes Mellitus dapat mempengaruhi kondisi lensa mata. Akumulasi sorbitol dalam lensa menarik air ke dalam lensa, menyebabkan hidrasi dan penurunan kejernihan lensa. Penyakit lain seperti Glaukoma dan Uveitis juga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dan menyebabkan kekeruhan pada lensa.
Faktor Risiko
Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya Katarak, berikut diantaranya:
- Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat memicu terjadinya Katarak, obat-obatan tersebut biasanya seperti obat kortikosteroid serta amiodarone.
- Mengalami infeksi saat masa kehamilan, dalam beberapa kasus seperti ibu hamil yang terjangkit atau terinfeksi virus rubella dapat menjadi penyebab utama anak yang akan dilahirkan mengalami Katarak Kongenital, kondisi tersebut dapat terjadi di salah satu maupun kedua mata.
- Terkena paparan racun atau toksin.
- Terlalu sering terpapar sinar matahari yang terlalu lama.
- Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol serta kebiasaan merokok.
Apa Saja Gejalanya?
Adapun beberapa gejala Katarak yang perlu dikenali oleh sahabat KMU atau pasien mata KMU karena dengan mengenali gejalanya lebih awal, maka penanganan juga bisa cepat dan tepat untuk dilakukan. Berikut ini beberapa gejala yang perlu diwaspadai, antara lain :
- Penderita akan merasakan pandangan kabur seperti berkabut yang disebabkan oleh keruhnya lensa mata.
- Melihat warna nampak seperti pudar atau menguning terutama saat melihat warna-warna yang cerah.
- Sensitif terhadap cahaya matahari, lampu kendaraan dan lainnya ini dikenal sebagai Fotofobia dan bisa membuat aktivitas seperti mengemudi di malam hari menjadi sulit.
- Menyebabkan penglihatan ganda, di mana satu objek tampak seperti memiliki kembaran. Gejala ini tentu sangat mengganggu, terutama saat mencoba fokus pada suatu benda atau membaca.
- Mulai melihat lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya seperti lampu. Lingkaran cahaya ini bisa membuat penglihatan menjadi lebih buram dan membingungkan.
Bila sahabat KMU atau pasien mata KMU mengalami tanda tanda mata Katarak segeralah untuk konsultasi dokter mata sebelum penyakit tersebut berkembang ke tahap yang lebih lanjut.
Baca juga:
Mengenal Berbagai Jenis Obat Tetes Mata Katarak di Apotik, Kenali 2 Jenisnya!
Katarak Kongenital pada Anak: 4 Penyebabnya, Gejala, Cara Mengobati
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Mencegah mata agar tidak terkena Katarak mungkin terasa sulit karena faktor utama penyebabnya adalah penuaan. Namun, bukan berarti sahabat KMU tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengurangi risiko. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Memeriksakan kondisi mata secara rutin
Rutin memeriksakan mata adalah langkah pertama yang sangat penting. Dengan pemeriksaan secara rutin, dokter bisa mendeteksi tanda-tanda awal dari kekeruhan lensa mata dan memberikan penanganan yang tepat sebelum kondisinya memburuk. Orang dewasa disarankan untuk memeriksakan mata setiap 6 bulan sekali, dan lebih sering setelah usia 50 tahun atau jika memiliki kondisi seperti diabetes.
2. Melindungi mata dari paparan sinar UV
Sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat merusak lensa mata dan meningkatkan risiko kekeruhan lensa mata. Oleh karena itu, selalu lindungi mata Anda dengan kacamata hitam yang mampu mencegah setidaknya 99% sinar UV atau dengan mengenakan topi bertepi lebar saat beraktivitas di luar ruangan.
3. Menjaga kesehatan tubuh
Penyakit seperti Diabetes dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Menjaga kesehatan tubuh dengan mengontrol penyakit kronis dan berhati-hati dalam penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid adalah cara penting untuk mencegah Katarak. Pastikan Anda melakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau kesehatan Anda.
4. Mengonsumsi makanan bergizi
Makanan kaya antioksidan seperti sayuran berdaun hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan dapat membantu melindungi mata dari kerusakan. Nutrisi seperti Lutein, Zeaxanthin, Vitamin C, dan Vitamin E memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan lensa mata.
5. Menjaga berat badan ideal
Mempertahankan berat badan yang sehat adalah kunci untuk mencegah Diabetes dan penyakit lain yang dapat meningkatkan risiko Katarak. Rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat adalah langkah yang sangat membantu.
6. Menghentikan kebiasaan merokok
Merokok dapat menghasilkan lebih banyak radikal bebas yang merusak mata. Menghentikan kebiasaan merokok dapat secara signifikan menurunkan risiko ini. Jika Anda kesulitan berhenti, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
7. Membatasi konsumsi minuman beralkohol
Minuman beralkohol jika dikonsumsi berlebihan juga dapat meningkatkan risiko Katarak. Membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan mata.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat melindungi mata Anda dari katarak dan menjaga penglihatan tetap jernih hingga usia lanjut. Jika Anda mulai merasakan gejala seperti penglihatan kabur, sulit melihat di malam hari, atau pandangan ganda, segera konsultasikan dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Opsi Pengobatan Katarak
Ada beberapa pertanyaan mengenai bagaimana cara mengatasi kekeruhan secara optimal? Nah. pada saat ini untuk membebaskan lensa mata dari kekeruhan yaitu dengan dilakukan operasi Katarak. Berikut ini tabel mengenai 3 jenis operasi yang bisa di pilih, antara lain :
Phacoemulsification | SICS | ECCE |
---|---|---|
Tanpa jahitan | Dengan jahitan | Dengan jahitan |
Sayatan 2 mm | Sayatan 6-10 mm | Sayatan 6-10 mm |
Tidak sakit | Proses operasi 15 – 30 menit | Proses operasi 15-30 menit |
Proses operasi 15 menit | Pemulihan lebih cepat (1-2 bulan) | Pemulihan 2-3 bulan |
Pemulihan sangat cepat (2-3 minggu) | ||
Mengurangi rasa nyeri/ngeres pasca operasi |
Jika Anda atau orang terdekat didiagnosis menderita Katarak, penting untuk memahami bahwa satu-satunya cara untuk menyembuhkan kondisi ini adalah melalui Operasi Katarak. Berbeda dengan beberapa gangguan penglihatan yang dapat diperbaiki dengan kacamata atau obat-obatan, Katarak disebabkan oleh kekeruhan pada lensa mata yang tidak bisa dihilangkan dengan cara konvensional. Kacamata mungkin dapat membantu di tahap awal, tetapi seiring waktu, penglihatan akan semakin memburuk dan kacamata tidak lagi efektif.
Operasi katarak melibatkan penggantian lensa mata yang keruh dengan lensa buatan yang jernih, dan saat ini terdapat beberapa teknik yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien:
1. Phacoemulsification
Operasi Phacoemulsification adalah teknik operasi yang paling canggih dan tidak memerlukan jahitan. Prosesnya cepat, hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit, dengan waktu pemulihan yang relatif singkat, sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Pasien bisa langsung pulang setelah operasi, dan teknik ini juga mengurangi rasa nyeri atau ketidaknyamanan pascaoperasi.
2. ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)
Teknik ini lebih konvensional dengan sayatan lebih besar, sekitar 8-10 mm, untuk mengeluarkan lensa yang keruh. Meskipun efektif, metode ini membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama dibandingkan teknik lainnya.
3. SICS (Small Incision Cataract Surgery)
Ini adalah teknik yang lebih modern dibanding ECCE, dengan sayatan lebih kecil, sekitar 6-10 mm, dan proses operasi yang memakan waktu sekitar 15-30 menit. Teknik ini menggunakan jahitan dan waktu penyembuhan yang lebih singkat dibanding ECCE.
Ingat, meskipun kata “operasi” terdengar menakutkan, teknologi dan prosedur medis saat ini sangat canggih dan aman. Operasi katarak adalah prosedur yang umum dilakukan dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Jadi, jika Anda mengalami gejala Katarak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata dan mempertimbangkan opsi operasi untuk memulihkan penglihatan Anda.
Baca juga :
– Operasi Katarak Gratis
– Lensa Premium Pada Operasi Katarak, Pilihan Terbaik Bebas Katarak dan Kacamata
Operasi Katarak Premium
Operasi Katarak Premium merupakan solusi unggul yang tersedia di RS & Klinik KMU, namun belum banyak ditemukan di rumah sakit atau klinik mata lainnya. Operasi Katarak Premium ini adalah perpaduan dari teknik Phacoemulsification tanpa jahitan dengan penggunaan lensa tanam premium atau IOLs (Intraocular Lenses) yang tidak hanya menggantikan lensa mata yang keruh akibat Katarak, tetapi juga dapat mengoreksi Kelainan Refraksi seperti Rabun Dekat, Mata Minus, dan juga Silinder.
Pada RS & Klinik Mata KMU, jenis operasi ini dirancang untuk memberikan hasil yang maksimal bagi pasien, termasuk memungkinkan mereka untuk bebas dari ketergantungan pada alat bantu penglihatan seperti kacamata setelah operasi. Prosedur ini dilakukan oleh dokter mata yang berpengalaman, yang akan menghilangkan lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa tanam premium yang bening, sehingga penglihatan pasien bisa kembali jernih seperti sedia kala.
Keunggulan Operasi Katarak Premium ini menjadikannya pilihan yang ideal bagi mereka yang ingin hasil terbaik tidak hanya untuk menyembuhkan Katarak, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas penglihatan akibat Kelainan Refraksi tanpa perlu melakukan LASIK. Dengan teknologi dan fasilitas yang tersedia di RS & Klinik KMU, Anda bisa mendapatkan perawatan mata yang tidak hanya efektif, tetapi juga nyaman dan berkualitas tinggi.
Kapan Harus Ke Dokter?
Kapan sih waktu yang tepat untuk periksa ke dokter mata? Jika Anda mulai mengalami gejala seperti penglihatan yang kabur, melihat lingkaran di sekitar cahaya, atau merasa kesulitan melihat di malam hari, jangan ragu untuk segera mengunjungi dokter mata. Katarak sering kali berkembang secara perlahan, sehingga gejalanya mungkin tidak langsung terasa. Namun jika dibiarkan, Katarak dapat semakin mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan berisiko menyebabkan kebutaan.
Jangan tunggu hingga gejala menjadi parah. Jika Anda merasakan ada perubahan pada penglihatan, terutama jika Anda berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan Katarak, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter mata. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi Katarak sejak dini, memungkinkan penanganan yang lebih efektif dan mencegah komplikasi di masa depan. Lebih baik melakukan pemeriksaan lebih awal untuk memastikan mata tetap sehat dan penglihatan tetap optimal.
Tonton juga video menarik lainnya seputar kesehatan mata disini!