Infeksi kelopak mata

Infeksi Kelopak Mata: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Kelopak mata kita dapat mengalami infeksi  atau peradangan. Infeksi kelopak mata ini dapat mempengaruhi bulu mata, air mata, maupun kelenjar minyak di mata. Apa penyebab infeksi kelopak mata? Bagaimana gejalanya? Terus, apa yang perlu dilakukan untuk pengobatan maupun pencegahannya?

Gambaran Umum Infeksi Kelopak Mata

Pada dasarnya, infeksi kelopak mata adalah peradangan di sepanjang pinggiran kelopak mata. Kalangan medis menyebutnya sebagai Blepharitis. 

Sebagian dari mereka yang terserang penyakit ini tak jarang saat bangun tidur mendapati kelopak mata mereka menyatu. Sebagian lainnya mungkin bangun dengan air mata kering di sekitar mata mereka dan perasaan seperti ada pasir di mata mereka. 

Infeksi pada kelopak mata terjadi ketika tepi kelopak mata menjadi meradang akibat infeksi bakteri atau jamur, alergi, atau kondisi lain yang mendasarinya. Peradangan ini dapat memengaruhi bulu mata, air mata, dan Kelenjar Meibomian, yang bertanggung jawab atas produksi komponen berminyak dari air mata.

Terdapat dua tipe infeksi kelopak mata. Pertama, infeksi kelopak mata anterior. Ini mempengaruhi bagian luar mata kita, di mana bulu mata melekat pada kelopak mata. Kedua, infeksi kelopak mata posterior.  Infeksi ini mempengaruhi bagian luar tepi dalam kelopak mata — bagian yang menyentuh mata kita. 

Penyebab Infeksi Kelopak Mata

Infeksi kelopak mata dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

1) Bakteri

Bakteri seperti Staphylococcus aureus dapat menyebabkan infeksi pada kelopak mata. Bakteri ini biasanya hidup di kulit kita tanpa menyebabkan masalah, tetapi ketika kondisi seperti kebersihan yang buruk atau ketidakseimbangan flora bakteri terjadi di sekitar mata, bakteri tersebut dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

2) Jamur

Beberapa jenis jamur juga dapat menyebabkan infeksi pada kelopak mata, terutama jika ada kondisi yang menciptakan lingkungan yang hangat dan lembab di sekitar mata.

3) Kelenjar Meibomian tersumbat

Kelenjar minyak (Meibomian) yang tersumbat atau disfungsi dapat menyebabkan penumpukan minyak di sekitar mata, yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi pada kelopak mata.  Menurut dr. Nurul Fitri Shabrina, Sp.M, M.Ked.Klin dari RS Graha Husada, Tuban, Jawa Timur, saat saluran minyak itu tersumbat, maka mata menjadi gampang kering, sakit, kelopak matanya juga pasti merah dan meradang. 

4) Alergi

Reaksi alergi terhadap debu, bulu hewan, atau produk kosmetik tertentu juga dapat menyebabkan peradangan pada kelopak mata, yang pada gilirannya dapat menyebabkan infeksi.

 

infeksi kelopak mata
Bakteri dapat sebabkan infeksi kelopak mata. Foto: h-h-c.com.

5) Gangguan kulit 

Kondisi kulit seperti Dermatitis Seboroik atau Rosacea juga dapat meningkatkan risiko infeksi kelopak mata.

6) Kebersihan yang buruk

Tidak membersihkan kelopak mata dengan baik dapat menyebabkan penumpukan serpihan, bakteri, dan minyak di sepanjang tepi kelopak mata, yang meningkatkan risiko infeksi kelopak mata. Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat, atau penggunaan produk kosmetik yang terkontaminasi juga dapat meningkatkan risiko infeksi kelopak mata.

Baca juga:

Katarak

Operasi Katarak

Gejala Infeksi Kelopak Mata

Gejala infeksi kelopak mata dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang biasanya terkait dengan infeksi kelopak mata meliputi hal-hal berikut ini.

  • Sensasi gatal atau terbakar di sekitar mata.
  • Kemerahan dan bengkak.
  • Perasaan seperti ada benda asing di mata.
  • Kerak atau sisik yang menempel pada tepi kelopak mata.
  • Sensitivitas terhadap cahaya.
  • Keluarnya cairan dari mata, yang mungkin berwarna putih, kuning, atau hijau.
  • Peningkatan air mata.
  • Bulu mata yang rontok.
  • Kulit di sekitar mata yang terasa kering atau bersisik.

Jika kalian  mengalami salah satu atau beberapa dari gejala tersebut, seyogianya segera melakukan konsultasi dokter mata dan pemeriksaan mata untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Baca juga:

Waspada Infeksi Mata saat Musim Hujan

Cara Menghilangkan Kantung Mata dengan 6 Langkah Mudah

Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Kelopak Mata

Dalam hal pengobatan, yang harus dilakukan pertama-tama yaitu melakukan kompres hangat dulu. “Ini agar kelenjar minyak yang tersumbat itu agak luluh. Sehari, 3-4 kali, boleh selama 5-10 menit,” jelas dr.Nurul.

Setelah dikompres, sambung dr. Nurul,  kelopak mata dicuci menggunakan sabun. “Sabunnya, sabun bayi. Tapi, bukan berarti sabun bayi itu boleh masuk ke dalam mata, ya. Cuma untuk meminimalkan,” tegasnya.

Selain kompres mata, dokter mata mungkin meresepkan obat tetes mata atau salep antibiotik atau antijamur untuk mengobati infeksi kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Dalam beberapa kasus, obat antiinflamasi mungkin pula diresepkan untuk mengurangi peradangan pada kelopak mata.

Diingatkan oleh dr.Nurul bahwa walaupun sudah ke dokter dan dikasih obat, tetap harus melakukan kompres. “Kalau obat doang, nanti nggak sembuh-sembuh,” sebutnya.

Untuk makanan bagi penderita infeksi kelopak mata, makanan yang mengandung omega 3 sangat direkomendasikan. “Kalau mau ikan, ikan yang berminyak, kayak ikan lele, ikan patin itu bagus untuk membantu penyembuhannya. Kalau, misalnya, perlu minum vitamin, minyak ikan itu juga boleh untuk membantu,” papar dr.Nurul.

Makanan kaya omega 3 bagus untuk kesehatan mata. Foto: thepaleodiet.

Untuk pencegahan, karena infeksi kelopak mata kerap terkait dengan faktor kebersihan, maka cuci tangan secara teratur, terutama sebelum menyentuh area mata. Juga, hindari menggosok atau menggaruk mata kalian dengan tangan yang kotor.

Hindari pula penggunaan produk kosmetik yang terkontaminasi. Ganti maskara, eyeliner, atau produk kosmetik mata lainnya secara teratur untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Jangan meminjam atau berbagi handuk, alas bedak, atau produk kosmetik mata dengan orang lain.

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Baca juga:

LASIK

Operasi Katarak Gratis

Bagi mereka yang menggunakan lensa kontak, selalu ikuti petunjuk perawatan yang benar untuk lensa kontak, termasuk membersihkan, menyimpan, dan menggantinya sesuai jadwal.

Sumber: dr. Nurul Fitri Shabrina, Sp.M, M.Ked.Klin

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *