Tak sedikit orang merasa ngeri dan langsung membayangkan rasa sakit saat mendengar kata operasi. Termasuk ketika mendengar operasi Katarak. Tapi, benarkah operasi Katarak itu mengerikan dan menyakitkan? Faktanya, operasi Katarak sekarang ini tidak semengerikan dan semenyakitkan yang dibayangkan banyak orang. Setidaknya itu dituturkan oleh Pak Suhdi (49), salah seorang pasien yang menjalani operasi Katarak dengan sukses di Rumah Sakit dan Klinik Mata KMU.
Daftar Isi
Kondisi Mata Pak Suhdi sebelum Operasi
Seperti kebanyakan penderita Katarak pada umumnya, sebelum dilakukan operasi, penglihatan Pak Suhdi mengalami kekaburan. Ia tak bisa melihat dengan jelas objek-objek yang agak jauh.
Sebagaimana diketahui, salah satu gejala umum Katarak adalah penglihatan yang semakin menurun.
โSebelum operasi itu, mata saya kabur. Kalau lihat jauh sedikit, lihat orang, hanya kelihatan bayangannya saja. Orangnya siapa, itu tidak tahu, kecuali mendengar suaranya,โ jelas Pak Suhdi.ย ย
Ia lantas menegaskan bahwa setelah menjalani operasi, penglihatannya kembali normal.
โPenglihatan sangat bagus sekali. Setelah operasi, Alhamdulillah, sudah normal kembali. Sudah bisa melihat dengan baik,โ terangnya.
Ia menambahkan bahwa kini ia pun sudah mampu membaca dengan baik. โMembaca apa tulisannya sudah baik kembali,โ sebutnya.
Baca juga:
Mata Kuning, Penyebab dan Cara Menyembuhkan
Gejala Katarak, Kenali sebelum Kian Menjadiย
Persiapan sebelum Operasi Katarak
Operasi Katarak seperti yang dilakoni Pak Suhdi adalah satu-satunya jalan untuk memulihkan penglihatan mereka yang mengidap Katarak.
Tentu saja, sebelum operasi Katarak dilangsungkan, ada sejumlah tahapan persiapan yang perlu dilakukan oleh pasien. Apa saja persiapan itu?
Umumnya, sekitar seminggu sebelum operasi, dokter mata bakal mengukur ukuran dan bentuk mata dengan tes ultrasonografi. Tujuannya untuk menentukan jenis implan lensa yang tepat untuk digunakan selama operasi, karena lensa akan dipilih berdasarkan kelengkungan Kornea dan panjang mata pasien.ย
Jika pasien memiliki kondisi kesehatan lain seperti Diabetes atau Hipertensi, dokter mata mungkin perlu memastikan seberapa serius kondisinya sebelum memutuskan tindakan operasi dilakukan.
Untuk membantu mengurangi risiko komplikasi, pasien mungkin akan diresepkan tetes mata antibiotik dan/atau anti-inflamasi untuk digunakan dalam beberapa hari menjelang operasi Katarak.
Karena setelah operasi pasien tak mungkin mengemudi atau pulang sendirian, pastikan ada seseorang yang mengantar. Mereka yang bekerja, perlu pula merencanakan untuk mengambil cuti selama setidaknya tiga hari untuk istirahat. Jangan lupa ikuti instruksi pra-operasi yang diberikan oleh tenaga medis yang melakukan operasi Katarak.ย
Adapun beberapa hal yang perlu dihindari sebelum operasi Katarak antara lain sebagai berikut.
Pertama, karena operasi Katarak melibatkan pemotongan lensa mata, beberapa pendarahan minimal dapat terjadi, meski biasanya tidak signifikan. Maka, dokter mata mungkin masih merekomendasikan agar pasien berhenti mengkonsumsi aspirin atau obat anti-pembekuan darah.
Kedua, hindari memakai lensa kontak setidaknya selama tiga hari sebelum operasi. Sebagai gantinya, gunakan kacamata.ย
Ketiga, pada hari-H, hindari memakai riasan, losion atau krim wajah. Cukup basuh wajah dengan sabun dan air sebelum operasi Katarak.
Keempat, hindari minuman beralkohol seperti anggur atau bir setidaknya 24 jam sebelum operasi Katarak dilakukan.
Baca juga:
Mata Terancam! Bahaya Kecanduan Gawai dan Solusinya
6 Penyebab Katarak yang Harus Kalian Ketahui
Retinodiabetik, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Proses Operasi Katarak
Operasi Katarak biasanya berlangsung sekitar satu jam. Pasien umumnya tetap terjaga selama prosedur dan hanya menerima obat untuk menghilangkan rasa sakit.
Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), operasi Katarak mencakup empat langkah berikut ini.
Langkah 1
Dokter bedah mata memberikan bius pada mata pasien dengan menggunakan obat tetes mata. Efeknya pasien mungkin juga mendapat obat agar mereka merasa rileks.
Langkah 2
Dengan menggunakan mikroskop khusus sebagai panduan, dokter bedah mata membuat sayatan kecil tanpa jahitan di dekat tepi Kornea, yaitu bagian mata yang transparan yang menutupi Iris dan Pupil. Sayatan ini memungkinkan dokter bedah mengakses lensa mata. Dokter kemudian akan membuka membran bening yang menutupi bagian depan lensa untuk mengekspos isi lensa.
Langkah 3
Jika pasien menjalani operasi Katarak dengan prosedur sayatan kecil, dokter bedah akan menggunakan alat ultrasonik untuk menghancurkan Katarak menjadi fragmen yang lebih kecil sehingga dapat diangkat dengan menggunakan teknik pengisapan. Adapun jika pasien menjalani operasi ekstrakapsular, dokter bedah membuat sayatan Kornea yang lebih besar sehingga mereka dapat mengangkat isi lensa dalam satu kesatuan.
Langkah 4
Dokter mengganti lensa mata pasien dengan intraocular lens (IOL) alias lensa buatan.
Pemulihan Pasca Operasi dan Instruksi Dokter
Selama masa pemulihan pasca operasi, โ yang biasanya berlangsung antara tiga hari hingga satu minggu โ dokter mata akan memberikan instruksi ihwal apa yang mesti dilakukan dan apa yang jangan dilakukan.ย
Hal-hal yang mesti dilakukan pasca operasi Katarak adalah sebagai berikut.
- Gunakan tetes mata sesuai petunjuk dokter.
- Istirahat selama 2 hingga 3 hari pertama pasca operasi.
- Gunakan pelindung mata pada malam hari setidaknya selama seminggu.
- Minum obat pereda nyeri jika membutuhkannya.
- Gunakan pelindung mata saat mencuci rambut.
- Gunakan pelindung mata atau kacamata hitam di luar ruangan.
- Hindari berenang selama 4 hingga 6 minggu.
Sedangkan hal-hal yang jangan dilakukan mencakup beberapa hal berikut ini.
- Jangan menggosok-gosok mata.
- Jangan biarkan sabun atau sampo masuk ke dalam mata.
- Jangan mengemudi sampai dokter yang merawat Anda mengizinkannya.
- Jangan melakukan olahraga atau melakukan pekerjaan rumahtangga yang berat.ย
- Jangan memakai riasan mata setidaknya selama empat minggu.
- Jangan naik pesawat terbang tanpa lebih dulu berkonsultasi dengan dokter mata Anda.
Baca juga:
Bahaya Sering Terpapar Asap Rokok pada Mata
Pengalaman dan Testimoni Pak Suhdi setelah Operasi
Seperti telah diungkap di muka, pasca operasi Katarak, penglihatan Pak Suhdi kembali normal. Ia dapat melihat dan membaca dengan jelas.
Bagi Pak Suhdi sendiri, operasi Katarak yang dilakoninya, baik mata kanan maupun kiri, sama sekali tidak membuatnya merasa nyeri.
โTidak terasa apa-apa. Hanya terasa dingin. Kayak mata itu ditetes air. Dingin. Setelah itu, sudah selesai. Dan ini sesuatu yang luar biasa,โ komentarnya ihwal operasi yang dijalaninya di KMU.
Menurutnya, kalau zaman dulu, pakai manual, bisa jadi menakutkan. โKalau ini tidak menakutkan. Ini teknologi baru sehingga tidak terasa operasi Katarak. Dan juga keberhasilannya hampir 99,9 persen,โ tegasnya.
Apa yang dinyatakan Pak Suhdi sudah barang tentu makin menguatkan fakta bahwa operasi Katarak saat ini tidak semenyeramkan dan semenyakitkan apa yang mungkin dibayangkan banyak orang. Pak Suhdi telah membuktikannya sendiri. Penglihatannya pun kini normal dan mampu melakoni berbagai aktivitas tanpa dihantui rasa cemas.
Sahabat, jika Anda memiliki pertanyaan seputar Katarak atau operasi Katarak, tak perlu sungkan untuk menghubungi kami. Begitu juga Anda yang ingin melakukan konsultasi dokter mata dan pemeriksaan mata, dapat segera mengunjungi Rumah Sakit dan Klinik Mata KMU.
Jangan lupa simak dan ikuti terus update terkini seputar informasi dan edukasi kesehatan mata di kanal-kanal medsos kami.ย